Back
BRI Ventures Melalui ‘Sembrani Kiqani’ Memulai Investasi di Sektor Consumer Brands

Inisiatif yang diberi nama Sembrani Kiqani ini telah berinvestasi pada Yield Guild Games Southeast Asia yang merupakan perusahaan game berbasis blockchain. Kedepannya, Sembrani Kiqani akan memberikan pendanaan tahap awal dan mentoring ke sejumlah perusahaan D2C dan sektor crypto metaverse.

Dimulai sejak Juli 2021, Sembrani Kiqani berhasil menghimpun dana dari korporasi, local chain brands, dan family office. Jika kedepannya minat pemain D2C cukup besar, tidak menutup kemungkinan Sembrani Kiqani akan menambah pendanaan.

Nicko Widjaja, CEO BRI Ventures mengungkapkan “Selama tahun 2020-2021, sektor D2C menunjukkan pertumbuhan yang sangat masif. Disini kita melihat bahwa Indonesia perlu inisiatif pendanaan yang ditujukan kepada brand lokal di bidang fashion, food & beverage (F&B), dan beauty yang berkembang pesat saat ini”.

“Ini dapat menjadi menjadi awal Indonesia sebagai creative economy powerhouse. Brand yang berasal dari Indonesia kita harapkan bisa menjadi pemenang di negara ini, sehingga mampu berkompetisi dengan brand global yang semakin banyak masuk ke tanah air. Hal ini menjadi semangat kami dalam menjalankan inisiatif Sembrani Kiqani”. Tambah Nicko.

Dalam menentukan investasi terhadap suatu brand, Sembrani Kiqani memperhatikan sejumlah aspek, di antaranya yakni pengalaman konsumen (people experience), keunikan produk, performa brand, aspek keberlanjutan produk, serta dampaknya terhadap pasar potensial.

Terkait dengan prospek sektor D2C di Indonesia, BRI Ventures yang menggandeng local fund partners ‘Kiqani’, yang berpengalaman di bidang food & beverage, digital marketing, IP, games, dan web3.0 Crypto Metaverse, baik lokal maupun internasional, juga online dan offline. Founder Kiqani Marcel Lukman, yang juga merupakan Presiden Direktur Atmos Indonesia, menyambut gembira kolaborasi antara Kiqani dan BRI Ventures. Menurutnya, BRI Ventures memiliki tujuan dan pandangan yang selaras dengan Kiqani terkait dengan pengembangan sektor D2C ini.

“Kami melihat banyak sekali brand Indonesia yang kuat, namun kurang memiliki kesempatan untuk jadi juara di negeri sendiri. Itu sebenarnya bisa dilakukan melalui investasi dan kita bantu mentoring,” ungkap Marcel.

Marcel menambahkan, mentoring atau pendampingan bagi brand atau usaha yang diberikan investasi menjadi hal yang membuat Sembrani Kiqani berbeda dari fund kebanyakan. Sehingga kedepannya, Sembrani Kiqani tidak hanya akan menyediakan investasi dan network, tetapi juga mentoring untuk eksekusi, pendampingan dan pelatihan terkait dengan keuangan, pengelolaan inventory, digital marketing, manajemen hingga social media activation dan brand campaign.

Pada kesempatan yang sama, Yukka Harlanda, yang merupakan salah satu Founder Kiqani dan Brodo, menuturkan beberapa studi melihat pola perilaku konsumsi yang berubah dan hal ini ditandai dengan brand yang mulai mengadopsi basis digital untuk memperkuat bisnisnya. Fenomena ini didukung dengan infrastruktur digital yang semakin lengkap di Indonesia, mulai dari marketplace hingga sistem pembayaran.